Selasa, 04 November 2014

TEROPONG


Prinsip utama pembentukan bayangan pada teropong adalah: lensa obyektif membentukbayangan nyata dari sebuah obyek jauh dan lensa okuler berfungsi sebagai lup. Dengan demikian cara mengamati obyek apakah mau dengan cara berakomodasi maupun tidak berakomodasi tergantung dari posisi lensa okulernya. Oleh karena itu jarak antara obyektif dan okuler dapat diubah-ubah. Panjang teropong adalah jarak antara lensa obyektif dan lensa okulernya.

TEROPONG PRISMA


Teropong prisma teridiri atas 2 bagian lensa cembung (Sebagian lensa okuler dan lensa objektif), dan juga sepasang dua prisma kaca siku-siku sama kaki, Sepasang prisma yang diletakan saling berhadapan, berfungsi untuk membelokan arah cahaya serta membalikan bayangan.
Bayangan yang berbentuk sifat objektif bersifat nyata, 
dan diperkecil serta terbalik, bayangan ini dibalikan oleh sepasang prisma siku-siku tadi, sehingga bayangan akhir terlihat maya, diperbesar, dan tegak. perbesaran yang diperolah dengan memakai teropong prisma samadengan teropong bumi.

Keuntungan praktis dari teropong prisma sama dengan teropong bumi :
1.    Menghasilkan bayangan yang terang, karena berkas cahaya dipantulkan sempurna oleh bidang-bidang prisma.
2.    Dapat dibuat sangat pendek sekalai, Karena sinarnya bolak-balik 3x melalui jarak yang sama dan di pantulkan sebanyak 4x oleh 2 prisma.
3.    Daya stereoskopis dperbesar, 2mata dapat melihat secara besamaan.
4.    Dengan adanya prisma arah cahaya yang telah dibalikan sehingga terlihat bayangan akhir bersifat maya, diperbesar dan tegak.




TEROPONG BINTANG



Teropong bintang digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang ada di langit (bintang). Teropong bintang terdiri dari sebuah lensa cembung yang berfungsi sebagai lensa obyektif dengan diameter dan jarak fokus besar, sedangkan okulernya adalah sebuah lensa cembung dengan jarak fokus pendek. 




TEROPONG BUMI

Teropong bumi digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang jauh dipermukaan bumi. Teropong ini akan menghasilkan bayangan yang nampak lebih jelas, lebih dekat dan tidak terbalik. Teropong bumi terdiri dari tiga lensa positif dan salah satunya berfungsi sebagai pembalik bayangan. Pembentukan bayangan pada alat ini dapat dilihat dalam gambar berikut.

Panjang teropong bumi adalah panjang fokus lensa obyektif ditambah 2 kali jarak fokus lensa pembalik dan panjang fokus lensa okuler. Dengan rumus : d = fOb + 4 fp + fOk





TEROPONG PANGGUNG

(TEROPONG GALILEO)


Teropong panggung adalah teropong yang mengkombinasikan antara lensa positif dan lensa negatif. Lensa negatif digunakan sebagai pembalik dan sekaligus sebagai okuler. Sifat bayangan yang terbentuk adalah maya, tegak, dan diperkecil. Seperti apa pembentukan bayangan pada teropong panggung? perhatikan gambar berikut!



Prinsip/cara kerja teropong panggung : sinar sejajar yang masuk ke lensa obyektif membentuk bayangan nyata tepat di titik fokus obyektif. Bayangan ini akan berfungsi sebagai benda maya bagi lensa okuler. Dan oleh lensa okuler akan dibentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata.

Pada pengamatan tanpa berakomodasi maka panjang teropong adalah :


d = f (Ob) – f (Ok)


d = panjang teropong dalam meter
(Ob) = panjang fokus lensa obyektif dalam meter
(Ok) = panjang fokus lensa okuler dalam meter


ENERGI DAN DAYA LISTRIK

Pernahkah kalian melihat tulisan pada lampu pijar, seperti 11 watt, 14 watt atau 17 watt??atau pernahkah kamu melihat pada setrika listrik yang membutuhkan daya 350 watt??watt merupakan satuan daya listrik.Nahh tahukah kamu daya listrik itu ?daya listrik adalah banyaknya energi listrik yang terpakai setiap sekonnya.Pada bab ini, kamu akan memepelajari energi listrik dan daya listrik.

1. ENERGI LISTRIK
Energi listrik dapat berubaha menjadi bentuk energi lain.Untuk mengubah energi listrik menjadi energi lain diperlukan alat listrik.Setrika merupakan alat listrik yang memiliki hambatan, tegangan, kuat arus dan waktu penggunaan.Hambatan, tegangan, kuat arus dan waktu itulah yang mempengaruh besar energi listrik.Bagaimanakah merumuskan hubungan energi listrik dengan hambatan, tegangan, kuat arus dan waktu?Besar energi listrik secara matematis dapat ditulis dalambentuk persamaan berikut


ket : W = Besar energi listrik ( Joule )
        V  = Besar tegangan listrik ( Volt )
         I  = Besar arus listrik ( Ampere )
         t   = Selang waktu ( sekon )

Berdasarkan rumus diatas besar energi listrik bergantung pada besarnya tegangan listrik, kuat arus dan lama waktu saat listrik mengalir.Energi listrik akan semakin besar jika tegangan dan kuat arus makin besar dan selang waktu yanglebih lama.
Karena menurut persamaan hukum Ohm V = IR maka persamaan tersebut dapat diturunkan menjadi W = IRIt = I2RT

Persamaan - persamaan tersebut menunjukan bahwa besarnya energi listrik tergantung pada muatan, beda potensial, arus listrik, hambatan dan waktu.Semakin besar variabel tersebut maka Energi listrik akan semakin besar.

2.DAYA LISTRIK
Pengertian daya pada mekanika menjadi dasar penurunan daya pada listrik dinamik.Pada mekanika, yang dimaksud dengan daya adalah kecepatan melakukan usaha.Adapun pada listrikdinamik dayalistrik adalah jumlah energi listrik yangdigunakan tiap detik.Besar daya listrik dirumuskan sebagai berikut
Karena W= V.I.T maka persamaannya daya listrik dapat ditulis sebagai berikut P =V.I
Adapun menurut Hukum OhmV=I.R sehingga persamaan daya dapat ditulis sebagai berikut
ket :  P = Daya listrik ( Watt )
        V = Tegangan listrik ( Volt )
         I = Kuat arus listrik ( Ampere )
        R = Hambatan listrik ( Ohm )

Satuan daya listrik dalam SI adalah Watt ( W ).Untuk daya listrikyang besar menggunakan satuan kilowatt ( kW ) atau megawatt ( MW ) dimana 
1kW = 1.000 watt
1MW = 1.000.000 watt

3.DAYA LISTRIK PADA SUATU ALAT
Alat listrik yang dijula ditoko biasanya sudah tercantum daya dan tegangan yang dibutuhkan alat itu.Misalnya lampu bertuliskan 60W/220V, setrika bertuliskan 350W/220V.Lampu bertuliskan 60W/220V artinya lampu akan menyala dengan baik jika dipasang pada tegangan 220V dan selama satu detik banyaknya energi listrik yang diubah menjadienergi cahaya 60 Joule.
Jika lampu dipasang pada tegangan lebih besar dari 220 lampu akan putus dan rusak sedangkan jika kurang dari 220 V lampu akan menyala kurang terang.Ada kalanya alat alat listrik tidak tercantum besar dayanya.Misal motor listrik bertulisan 220V - 0,5 A.Artinya motor akan bekerja dengan baik jika dipasang pada tegangan 220V dan akan mengalir arus listrik 0.5 A

4.PENGGUNAAN SATUAN kWh ( kilowatt jam )
Alat untuk mengukur energi listrik yang digunakan dalam rumah tangga disebut kWh-meter ( meteran listrik ).Alat itu terdiri dari atas sebuah motor yang kecepatan berputarnya bergantung daya listrik yang digunakan dan waktu penggunaan.Angka yang ditunjukan merupakan integrasi besaran daya kali waktu atau energi listrik.Pernahkah kalian membayar rekening listrik rumahmu ke PLN ?Pada dasarnya pelanggan PLN menggunakan energi listrik setiap bulannya.Besar kecil penggunaan energi itulah yang digunakan sebagai dasar untuk membayar rekening listrik.Banyaknya energi listrik ( dalam satuan kWh ) yang digunakan dapat dibaca pada meteran listrik.Adapun harga per kWh ditentukan oleh PLN
Contoh meteran listrik


Untuk memperkuat pemahaman tentang Energi dan daya listrik silahkan mencoba quiz tentang materi ini dengan mengklik gambar dibawah

Minggu, 02 November 2014

MIKROSKOP

Sebuah Miskroskop Cahaya

Mikroskop, sobat sekalian tahu dong yang namanya mikroskop. Itu loh benda yang biasanya ada di lab-lab sekolah yang fungsinya untuk melihat benda-bedan kecil itu. Kata mikroskop berasal dari bahasa Yunani, 'micros' yang berarti kecil dan 'scopein' yang berarti melihat. Nah, pada kesempatan kali ini Kita akan membahas secara lengkap mengenai Mikroskop baik pengertian dan perhitungan pembesarannya. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

A. Apa itu Mikroskop?

Seperti yang telah dijelaskan di pembuka di atas, mikroskop merupakan sebuah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat kecil, yang tidak dapat dilihat mata biasa. Mikroskop menggunakan dua buah lensa positif (lensa cembung). Lensa yang terletak di dekat mata (lensa bagian atas) disebut lensa okuler. Sedangkan lensa yang terletak dekat dengan objek benda yang diamati (lensa bagian bawah) disebut lensa objektif. Hal yang perlu diingat adalah fokus pada lensa obyektif lebih pendek dari fokus pada lensa okuler.

Cara kerja mikroskop secara sederhana adalah lensa obyektif akan membentuk bayangan benda yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan benda oleh lensa obyektif akan ditangkap sebagai benda oleh lensa okuler. Bayangan inilah yang tampak oleh mata. Jika digambarkan, perjalanan cahaya pada mikroskop tampak pada gambar berikut:



B. Pembesaran Mikroskop

Jika dilihat menggunakan mikroskop sebuah benda kecil dapat tampatk menjadi puluhan bahkan ratusan kali lipat dari ukuran semula. Setiap mikroskop mempunyai perbesaran yang berbeda-beda tergantung lensa yang digunakan. Perbesaran mikroskop merupakan perbandingan sudut pandang ketika melihat beda menggunakan mikroskop dengan sudut pandang ketika melihat benda tanpa menggunakan mikroskop.

Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, mikroskop terdiri atas lensa objektif dan lensa okuler. Maka dapat dikatan bahwa perbesaran mikroskop merupakan perkalian antera perbesaran oleh lensa objectif dengan perbesaran oleh lensa okuler. 


Perbesaran pada mikroskop tergantung pada daya akomodasi mata. Artinya, ketika kita melihat benda dengan mata berakomodasi akan berbeda dengan tanpa berakomodasi (akmodasi minimum). Jadi besaran mikroskop terdiri dari perbesaran untuk mata berakomodasi maksimum dan perbesaran untuk mata tidak berakomodasi (akomodasi minimum).

1. Perbesaran untuk Mata Berakomodasi Maksimum

Mata diakatan berakomodasi maksumum jika beda yang dilihat berada pada titik dekat mata. Begitu juga pada mikroskop, agar mata berakomodasi maksumum, maka bayangan yang dihasilkan lensa okuler terletak di depan lensa okuler yang jaraknya sama dengan titik dekat pengamat.

Pada lensa objektif berlaku persamaan: 


Pembesaran oleh lensa objektif dihitung dengan rumus:



Sementara pada lensa okuler berlaku persamaan: 


Untuk mencari jarak bayangan pada lensa okuler, menggunakan rumus berikut:



Pembesaran pada lensa okuler dicari dengan persamaan: 


dari hasil perbesaran oleh lensa objektif dan lensa okuler tersebut didapatkan perbesaran mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum sebagai berikut:



2. Perbesaran untuk Mata Berakomodasi Minimum (tidak berakomodasi)

Mata dikatan tidak berakomodasi jika benda yang dilihat berada di jauh tak terhingga. Karena lensa yang dekat dengan mata adalah lensa okuler, maka benda pada lensa okuler harus terletak di jauh tak terhingga. Untuk menghasilkan bayangan di tak terhingga, benda harus diletakan di titik fokus lensa okuler, jadi. pada lensa okuler berlaku persamaan berikut.



Jadi, perbesaran pada lensa okuler dapat dicari dengan persamaan,



Perbesaran mikroskop untuk mata tanpa berakomodasi dihitung dengan persamaan:




3. Menghitung Panjang Mikroskop

Panjang mikroskop merupakan jarak antara lensa objektif dan lensa okuler. Seperti yang telah sobat ketahui, bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif menjadi benda untuk lensa okuler. Jarak bayangan lensa objektif ditambah jarak bayangan tersebut ke lensa okuler menyatakan panjang mikroskop. Jadi panjang mikroskop dapat ditentukan dengan persamaan berikut:


Untuk pengamatan dengan mata tanpa berakomodasi, bayangan dari lensa objektif haru jatuh di titik fokus lensa okuler. Jadi, panjang mikroskop untuk mata tidak berakomodasi adalah:


C. Contoh Perhitungan Pembesaran Mikroskop

Setelah melihat cara perhitungan tentang pembesaran mikroskop baik untuk mata berakomodasi dan tidak berakomodasi serta cara menghitung panjang mikroskop, untuk lebih jelasnya perhatikan contoh soal berikut.

Contoh Soal:
Sebuah mikroskop menggunakan lensa objektif dan lensa okuler yang masing-masing dengan fokus 1cm dan 2cm. Bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif berada pada jarak 15cm dari lensa okuler. Tentukan perbesaran total dan panjang mikroskop jika:
1. Mata berakomodasi maksimal
2. Mata tidak berakomodasi.

Jawab:
1. Untuk mata berakomodasi masksimal

  • Jika benda dari lensa objektif dicari dengan persamaan: 
  • Perbesaran oleh lensa objektif dicari dengan persamaan: 
  • Perbesaran pada lensa okuler dicari dengan persamaan: 
  • Perbesaran mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum, adalah: 

Jadi perbesaran mikroksop untuk mata berakomodasi maskimal adalah 189 kali.

  • Panjang mikroskop dihitung dengan persamaan:
    Sok dicari dengan persamaan sebagai berikut:

Jadi panjang mikroskop untuk mata berakomodasi masksimum adalah:
D = 15 + 1.85
D = 16.85cm

2. Untuk mata tidak berakomodasi

  • Perbesaran oleh lensa objektif sama dengan perbesarn pada mata berakomodasi maksimum.
  • Perbesaran oleh lensa okuler ihitung dengan persamaan berikut. 
  • Perbesaran mikroskop dicari dengan persamaan: 

Jadi perbesaran mikroskop untuk mata tidak berakomodasi adalah 175 kali.

Panjang mikroskop dicari dengan persamaan

Untuk mata tidak berakomodasi, Sok = Fok sehinga,
D = 15 + 2
D = 17cm

Semoga penjelasan mengenai Mikroskop di atas bisa bermanfaat bagi sobat pembaca sekalian. Apa bila ada dari sobat yang menemukan kesalahan baik berupa penulisan maupun pembahasan, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Terima kasih.

Sumber : ZonaSiswa.com